2.10 Clamper
1. Tujuan [KEMBALI]
·
Mengetahui fungsi
rangkaian clamper
·
Memahami prinsip kerja
rangkaian clamper
·
Baterai
Baterai merupakan suatu komponen elektronika
yang digunakan sebagai sumber tegangan DC pada rangkaian.
·
Dioda
Dioda (Diode) adalah
Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai
fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya.
·
Resistor
Resistor merupakan
salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang
mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua
komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebangding dengan arus yang
melewatinya.
·
Kapasitor
Kapasitor adalah
komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron
selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di
pisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut
keping.
3. Teori [KEMBALI]
Rangkaian
clamper adalah rangkaian yang digunakan untuk “menjepit” (clamping) suatu
sinyal ke level tegangan tertentu. Rangkaian clamper ini terdiri dari sebuah
kapasitor, sebuah dioda, dan sebuah resistor tetapi juga bisa dilengkapi dengan
sumber tegangan DC untuk menghasilkan pergeseran level tegangan ke nilai
tertentu. Nilai resistansi R dan kapasitansi C harus dipilih sehingga time
constant τ = RC cukup besar dan untuk memastikan tegangan kapasitor tidak
mengalami discharge yang signifikan selama dioda mengalami bias terbalik
(“off”). Pada analisa rangkaian clamper yang akan kita lakukan, kita
mengasumsikan bahwa kapasitor membutuhkan waktu 5τ untuk mencapai charging dan
discharging hingga penuh.
Rangkaian pada gambar 1 akan menjepit sinyal
input ke level tegangan nol volt (apabila dioda ideal). Resistor R adalah
resistansi beban atau kombinasi paralel dari resistansi beban dengan suatu
resistor untuk menghasilkan nilai R yang diinginkan.
Gambar 1 Rangkaian clamper
Selama interval 0 hingga T/2, rangkaian tampak
seperti pada gambar 2, dioda menjadi “on” sehingga resistor R menjadi short
circuit. Pada kondisi ini, nilai time constant sangat kecil (karena nilai R
mendekati nol) sehingga kapasitor akan di-charge oleh sinyal input dengan
cepat. Pada kondisi ini, tegangan output sama dengan nol (vo =
0 V).
Gambar 2 Pada saat dioda “on” kapasitor charging hingga tegangan V
volt. Tegangan output sama dengan nol
Ketika sinyal input berubah dari +V menjadi
–V, rangkaiannya tampak seperti gambar 3. Dioda menjadi “off” dan diganti open
circuit. Sekarang nilai time constant dari rangkaian cukup besar (τ = RC)
sehingga kapasitor membutuhkan waktu 5τ untuk melakukan discharge hingga nol
volt. Waktu 5τ ini harus lebih besar dari periode T/2 → T sehingga kapasitor
masih menyimpan tegangan V sebelum sinyal input berubah lagi kondisinya dari –V
ke +V. Dan selama periode T/2 → T, kapasitor dianggap memiliki tegangan yang konstan
sebesar V.
Gambar 3 Menghitung tegangan output pada saat dioda “off”
Untuk menghitung tegangan output pada saat dioda “off”, maka
kita gunakan hukum tegangan Kirchoff (KVL) pada loop rangkaian gambar 3,
menghasilkan persamaan
-v – V – vo = 0
vo = -2V
Tegangan vo bernilai negatif
menunjukkan bahwa polaritas dari tegangan vo merupakan
kebalikan dari polaritas vo yang ditentukan pada gambar 3.
Bentuk gelombang tegangan input serta hasil tegangan outputnya disajikan dalam
gambar 4. Kita lihat bentuk sinyal outputnya dijepit pada tegangan 0 V untuk
interval 0 hingga T/2 tetapi nilai peak to peak nya memiliki nilai yang sama
dengan inputnya yaitu 2V.
Gambar 4 Bentuk gelombang input dan output dari rangkaian clamper
pada gambar 1
Jadi, untuk rangkaian clamper, sinyal input dan outputnya
memiliki tegangan puncak ke puncak (peak to peak) yang sama, hanya levelnya saja
yang digeser ke atas atau ke bawah.
4. Prinsip Kerja [KEMBALI]
Rangkaian Penggeser(Clamper) ini memberikan
penambahan komponen DC pada tegangan masukan. Akibatnya, seolah-olah terjadi
pergeseran (clamping) pada tegangan. Jika penambahan komponen DC negatif, maka
terjadi pergeseran tegangan ke bawah (negatively clamped), dan begitu pula
sebaliknya, (positively clamped).
Gambar di atas (Rangkaian Clamper) menunjukkan
sebuah rangkaian penggeser negatif. Selama setengah tegangan masukan Vin
positif, dioda di-forward biased dan dalam kondisi konduksi, sehingga kapasitor
akan terisi dengan polaritas seperti ditunjukkan oleh gambar. Akibatnya,
tegangan keluaran Vo akan sama dengan nol. Namun, selama setengah tegangan
masukan Vin negatif, dioda di-reverse biased.
Kapasitor akan mulai membuang tegangannya
melalui tegangan keluaran Vo. Akibatnya, tegangan keluaran Vo akan sama dengan
tegangan masukan Vin dikurang dengan tegangan buangan dari kapasitor VC.
Sehingga, secara grafik, tegangan keluaran Vo merupakan tegangan masukan Vin
yang diturunkan sejauh tegangan buangan dari kapasitor VC. Jika dirancang bahwa
waktu buangan kapasitor sangat lama, maka tegangan buangan dari kapasitor VC
akan sama dengan tegangan masukan Vin maksimum.
5. Gambar Rangkaian [KEMBALI]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar