Sistem Monitoring Pengairan Tanaman Padi
di Dalam Sawah Menggunakan Water Level Sensor
Referensi :- A. Setiawan, “PERANCANGAN SISTEM MONITORING AIR SAWAH MENGGUNAKAN KONSEP INTERNET OF THINGS BERBASIS ANDROID.” University of Technology Yogyakarta, 2020.
- B. N. Getu dan H. A. Attia, “Automatic water level sensor and controller system,” in 2016 5th International Conference on Electronic Devices, Systems and Applications (ICEDSA), 2016, hal. 1–4.
- S. J. Sokop, D. J. Mamahit, dan S. R. U. A. Sompie, “Trainer periferal antarmuka berbasis mikrokontroler arduino uno,” J. Tek. Elektro Dan Komput., vol. 5, no. 3, hal. 13–23, 2016.
- B. H. Purwoto, “Sistem Monitoring dan Kendali Operasi Pompa Air di Daerah Persawahan,” Emitor: Jurnal Teknik Elektro, vol. 19, no. 2, pp. 98–102, Sep. 2019, doi: 10.23917/emitor.v19i2.8815.
- R. Setiobudio and C. E. Suharyanto, “Sistem Irigasi Otomatis pada Tanaman Padi Menggunakan Arduino dan Sensor Kelembapan Tanah,” STMIK lKMl Cirebon, Batam, 2019.
- A. Setiawan, “PERANCANGAN SISTEM MONITORING AIR SAWAH MENGGUNAKAN KONSEP INTERNET OF THINGS BERBASIS ANDROID.” University of Technology Yogyakarta, 2020.
- B. N. Getu dan H. A. Attia, “Automatic water level sensor and controller system,” in 2016 5th International Conference on Electronic Devices, Systems and Applications (ICEDSA), 2016, hal. 1–4.
- S. J. Sokop, D. J. Mamahit, dan S. R. U. A. Sompie, “Trainer periferal antarmuka berbasis mikrokontroler arduino uno,” J. Tek. Elektro Dan Komput., vol. 5, no. 3, hal. 13–23, 2016.
- B. H. Purwoto, “Sistem Monitoring dan Kendali Operasi Pompa Air di Daerah Persawahan,” Emitor: Jurnal Teknik Elektro, vol. 19, no. 2, pp. 98–102, Sep. 2019, doi: 10.23917/emitor.v19i2.8815.
- R. Setiobudio and C. E. Suharyanto, “Sistem Irigasi Otomatis pada Tanaman Padi Menggunakan Arduino dan Sensor Kelembapan Tanah,” STMIK lKMl Cirebon, Batam, 2019.
ABSTRAK :
Permasalahan utama yang dialami oleh petani padi di sawah adalah pada sistempengairan, sistem pengairan di sawah harus benar – benar diperhatikan tingkat ketinggianya untuk menunjang hasil padi yang ditanam. Sehingga perlu adanya alat pendeteksi ketinggian air di sawah untuk tanaman padi. Dalam skripsi ini akan dibuat sebuah prototype alat pendeteksi ketinggian air di sawah untuk tanaman padi dengan menggunakan water level sensor. Alat ini tersusun dari sistem elektronika yang terdiri dari mikrokontroler arduino uno, water level sensor, buzzer serta LCD 16x2. Cara kerja dari alat ini adalah untuk mendeteksi ketinggian air di sawah terdapat dua kondisi yaitu apabila sensor water level mendeteksi adanya ketinggian dari yang diatur maka sistem akan mengirimkan data kepada mikrokontroler arduino uno untuk memberikan output berupa bunyi yang dikeluarkan oleh buzzer, dan jika water level sensor tidak mendeteksi adanya ketinggian air yang berlebihan maka sistem akan bersifat stabil.Dengan sistem ini diharapkan kualitas pegairan semakin baik sehingga produktifitas hasil panen meningkat.
Permasalahan utama yang dialami oleh petani padi di sawah adalah pada sistempengairan, sistem pengairan di sawah harus benar – benar diperhatikan tingkat ketinggianya untuk menunjang hasil padi yang ditanam. Sehingga perlu adanya alat pendeteksi ketinggian air di sawah untuk tanaman padi. Dalam skripsi ini akan dibuat sebuah prototype alat pendeteksi ketinggian air di sawah untuk tanaman padi dengan menggunakan water level sensor. Alat ini tersusun dari sistem elektronika yang terdiri dari mikrokontroler arduino uno, water level sensor, buzzer serta LCD 16x2. Cara kerja dari alat ini adalah untuk mendeteksi ketinggian air di sawah terdapat dua kondisi yaitu apabila sensor water level mendeteksi adanya ketinggian dari yang diatur maka sistem akan mengirimkan data kepada mikrokontroler arduino uno untuk memberikan output berupa bunyi yang dikeluarkan oleh buzzer, dan jika water level sensor tidak mendeteksi adanya ketinggian air yang berlebihan maka sistem akan bersifat stabil.Dengan sistem ini diharapkan kualitas pegairan semakin baik sehingga produktifitas hasil panen meningkat.
1. Pendahuluan [kembali]
Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting Pada kawasan pedesaan banyak masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian terutama bercocok tanam makanan pokok sehari – hari yaitu padi.Air merupakan kebutuhan pokok tanaman padi dan untuk memenuhi hal tersebut, petani perlu melakukan pengairan. Pengairan yang dilakukan bersumber dari hujan, sungai, dan sumber air yang dibuat sendiri. Kualitas pengairan yang baik merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan produktifitas hasil panen. Pada proses pengairan dari sumber air yang dibuat sendiri petani memerlukan waktu yang cukup lama, karena dalam pengairan tersebut petani perlu melakukan controlling dan monitoring secara manual, mulai dari menyalakan pompa, mengetahui volume air apakah sudah sesuai, hingga mematikan pompa.Saat ini kemudahan dan efisiensi waktu serta tenaga menjadi pertimbangan utama manusia dalam melakukan aktifitas, tidak terkecuali pada pengairan tanaman padi di sawah.Untuk menciptakan hal tersebut, perlunya pemanfaatan teknologi sebaik mungkin pada setiap aktivitas manusia. Oleh karena itu dilakukan perancangan dengan membuat sistem monitoring dan controlling pengairan tanaman padi dengan tujuan membuat sebuah alat yang dapat meciptakan kemudahan, efisiensi waktu, dan peningkatan kualitas pengairan sehingga produktifitas hasil panen meningkat.
2. Tinjauan Pustaka [kembali]
- Arduino
Arduino adalah sistem purnarupa elektronika (electronic prototyping platform) berbasis open-source yang fleksibel dan mudah digunakan baik dari sisi perangkat keras/hardware maupun perangkat lunak/software. Di luar itu, kekuatan utama arduino adalah jumlah pemakai yang sangat banyak sehingga tersedia pustaka kode program (code library) maupun modul pendukung (hardware support modules) dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini memudahkan para pemula untuk mengenal dunia mikrokontroler. Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat sebuah objek atau lingkungan yang interaktif.
Arduino sebagai sebuah platform komputasi fisik (Physical Computing) yang open source pada board input ouput sederhana, yang dimaksud dengan platform komputasi fisik disini adalah sebuah sistem fisik yang interaktif dengan penggunaan software dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespon situasi dan kondisi.
Arduino adalah sistem purnarupa elektronika (electronic prototyping platform) berbasis open-source yang fleksibel dan mudah digunakan baik dari sisi perangkat keras/hardware maupun perangkat lunak/software. Di luar itu, kekuatan utama arduino adalah jumlah pemakai yang sangat banyak sehingga tersedia pustaka kode program (code library) maupun modul pendukung (hardware support modules) dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini memudahkan para pemula untuk mengenal dunia mikrokontroler. Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat sebuah objek atau lingkungan yang interaktif.
Arduino sebagai sebuah platform komputasi fisik (Physical Computing) yang open source pada board input ouput sederhana, yang dimaksud dengan platform komputasi fisik disini adalah sebuah sistem fisik yang interaktif dengan penggunaan software dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespon situasi dan kondisi.
- Water Level Sensor
Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya.
Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya.
- Liquid Display Crystal (LCD)
merupakan sebuah media tampilan yang memakai kristal cair untuk penampil utama. Fungsi LCD pada perancangan ini adalah untuk menampilkan level ketinggian air.
- Light Emitting Diode (LED)
LED sebagai media indikator ketika keadaan air sedang dalam keadaan intensitas tinggi, sedang, dan rendah, jadi sistem kerja LED ini adalah jika keadaan air kosong maka lampu led biru akan menyala, kemudian jika keadaan air menunjukan keadaan sedang maka lampu led hijau akan menyala dan jika keadaan air menunjukkan keadaan rendah maka lampu led kuning akan menyala, serta jika keadaan air menunjukkan keadaan tinggi maka lampu led merah akan menyala.- Buzzer
Buzzer sebagai media untuk mengeluarkan suara seperti hal nya bel atau alarm, Buzzer bekerja ketika keadaan air di bendungan dalam keadaan sudah mencapai ketinggian yang di tentukan, jadi jika keadaan air di bendungan sudah tinggi maka Buzzer akan menyala atau (HIGH). dan Buzzer juga akan menyala ketika air dalam keadaan kosong.
3. Metodologi Penelitian [kembali]
- Flowchart
- Listing Program
#include <LiquidCrystal.h> LiquidCrystal lcd(13, 12, 11, 10, 9, 8);
const int hijauLED = 3; const int merahLED = 5; const int kuningLED= 4; const int biruLED= 2; const int buzzer= 6;
int level; int sensor = A0; void setup() { // put your setup code here, to run once: pinMode(hijauLED, OUTPUT); pinMode(merahLED, OUTPUT); pinMode(kuningLED, OUTPUT); pinMode(biruLED, OUTPUT); pinMode(buzzer, OUTPUT); lcd.begin(16,2); lcd.setCursor(0,0); lcd.print("air terdeteksi.."); delay(1000);}
void loop() { // put your main code here, to run repeatedly: level = analogRead(sensor); lcd.setCursor(0, 0); lcd.print(level); lcd.print(" ");
lcd.setCursor(0, 1); if(level == 0){ lcd.print("Air : Kosong"); digitalWrite(biruLED, HIGH); digitalWrite(merahLED, LOW); digitalWrite(hijauLED, LOW); digitalWrite(kuningLED, LOW); digitalWrite(buzzer, HIGH); }else if(level > 0 && level <= 340){ lcd.print("Air : Rendah"); digitalWrite(kuningLED, HIGH); digitalWrite(biruLED, LOW); digitalWrite(merahLED, LOW); digitalWrite(hijauLED, LOW); digitalWrite(buzzer, LOW); }else if(level > 340 && level <= 680){ lcd.print("Air : Sedang"); digitalWrite(hijauLED, HIGH); digitalWrite(biruLED, LOW); digitalWrite(merahLED, LOW); digitalWrite(kuningLED, LOW); digitalWrite(buzzer, LOW); }else if(level > 680){ lcd.print("Air : Tinggi"); digitalWrite(merahLED, HIGH); digitalWrite(hijauLED, LOW); digitalWrite(kuningLED, LOW); digitalWrite(biruLED, LOW); digitalWrite(buzzer, HIGH); } delay(500);
}
- Flowchart
- Listing Program
4. Hasil dan Pembahasan [kembali]
Dari percobaan yang dilakukan jika resistor varibel diseting hingga 0% maka artinya air yang akan mengenai lempengan pada water sensor semakin sedikit dan menunjukkan keadaan kosong, lalu keadaan ini akan dikirimkan ke led dengan parameter led biru akan menyala, sementara jika resistor disetingg hingga 100% makan artinya air yang mengenai lempengan pada water sensor akan semakin banyak maka hal ini akan menunjukkan keadaan air tinggi atau dalam keadaan penuh, maka lampu led warna merah akan menyala dan buzzer akan berbunyi.
Dari percobaan yang dilakukan jika resistor varibel diseting hingga 0% maka artinya air yang akan mengenai lempengan pada water sensor semakin sedikit dan menunjukkan keadaan kosong, lalu keadaan ini akan dikirimkan ke led dengan parameter led biru akan menyala, sementara jika resistor disetingg hingga 100% makan artinya air yang mengenai lempengan pada water sensor akan semakin banyak maka hal ini akan menunjukkan keadaan air tinggi atau dalam keadaan penuh, maka lampu led warna merah akan menyala dan buzzer akan berbunyi.
5. Kesimpulan [kembali]
Perancangan alat untuk menghitung debit air pada persawahana ini bisa dikatakan berhasil dan bisa untuk di implementasikan untuk mempermudah petani untuk melakukan pengairan pada pesawahan dengan memanfaatkan water level sensor sehingga akan meningkatkan kualitas hasil panen padi
Perancangan alat untuk menghitung debit air pada persawahana ini bisa dikatakan berhasil dan bisa untuk di implementasikan untuk mempermudah petani untuk melakukan pengairan pada pesawahan dengan memanfaatkan water level sensor sehingga akan meningkatkan kualitas hasil panen padi
6. Daftar Pustaka [kembali]
- A. Setiawan, “PERANCANGAN SISTEM MONITORING AIR SAWAH MENGGUNAKAN KONSEP INTERNET OF THINGS BERBASIS ANDROID.” University of Technology Yogyakarta, 2020.
- B. N. Getu dan H. A. Attia, “Automatic water level sensor and controller system,” in 2016 5th International Conference on Electronic Devices, Systems and Applications (ICEDSA), 2016, hal. 1–4.
- S. J. Sokop, D. J. Mamahit, dan S. R. U. A. Sompie, “Trainer periferal antarmuka berbasis mikrokontroler arduino uno,” J. Tek. Elektro Dan Komput., vol. 5, no. 3, hal. 13–23, 2016.
- B. H. Purwoto, “Sistem Monitoring dan Kendali Operasi Pompa Air di Daerah Persawahan,” Emitor: Jurnal Teknik Elektro, vol. 19, no. 2, pp. 98–102, Sep. 2019, doi: 10.23917/emitor.v19i2.8815.
- R. Setiobudio and C. E. Suharyanto, “Sistem Irigasi Otomatis pada Tanaman Padi Menggunakan Arduino dan Sensor Kelembapan Tanah,” STMIK lKMl Cirebon, Batam, 2019.
- A. Setiawan, “PERANCANGAN SISTEM MONITORING AIR SAWAH MENGGUNAKAN KONSEP INTERNET OF THINGS BERBASIS ANDROID.” University of Technology Yogyakarta, 2020.
- B. N. Getu dan H. A. Attia, “Automatic water level sensor and controller system,” in 2016 5th International Conference on Electronic Devices, Systems and Applications (ICEDSA), 2016, hal. 1–4.
- S. J. Sokop, D. J. Mamahit, dan S. R. U. A. Sompie, “Trainer periferal antarmuka berbasis mikrokontroler arduino uno,” J. Tek. Elektro Dan Komput., vol. 5, no. 3, hal. 13–23, 2016.
- B. H. Purwoto, “Sistem Monitoring dan Kendali Operasi Pompa Air di Daerah Persawahan,” Emitor: Jurnal Teknik Elektro, vol. 19, no. 2, pp. 98–102, Sep. 2019, doi: 10.23917/emitor.v19i2.8815.
- R. Setiobudio and C. E. Suharyanto, “Sistem Irigasi Otomatis pada Tanaman Padi Menggunakan Arduino dan Sensor Kelembapan Tanah,” STMIK lKMl Cirebon, Batam, 2019.
7. Video [kembali]
- Referensi Video Youtube
- Video Simulasi di Proteus
- Video Masalah Irigasi
- Referensi Video Youtube
- Video Simulasi di Proteus
- Video Masalah Irigasi
8. File Download [kembali]
File pada laman ini dapat didownload pada link dibawah ini
HTML klik disini
Rangkaian proteus klik disini
Video simulasi proteus klik disini
Listing program arduino klik disini
Library Water Sensor klik disini
Datasheet arduino klik disini
Datasheet water sensor klik disini
Datasheet LCD klik disini
Datasheet LED klik disini
Datasheet Resistor klik disini
Datasheet buzzer klik disini
Referensi Jurnal 1 klik disini
Referensi Jurnal 2 klik disini
Referensi Jurnal 3 klik disini
Referensi Jurnal 4 klik disini
Referensi Jurnal 5 klik disini
Referensi Jurnal 6 klik disini
Referensi Jurnal 7 klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar